Cegah Penyakit Usus Buntu Berdasarkan Info SehatQ.com

Pernah alami gejala radang usus buntu? Misalnya, nyeri perut yang terasa bergerak dari atas pusar menuju bagian kanan bawah perut. Kemudian muncul rasa mual, demam ringan, muntah, pembengkakan perut, hingga nyeri ketika menyentuh perut. Berikut adalah informasi seputar penyakit ini.


Tentang Penyakit Usus Buntu
Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut apalagi berlangsung lama, sebaiknya Anda tidak menyepelekannya. Beberapa gejala tersebut dapat menjadi ciri-ciri apendisitis. 

Peradangan ini menyerang tabung kecil yang berbentuk seperti jari. Organ tersebut menggantung dari bagian kanan bawah usus besar. Peradangan umumnya terjadi sebab infeksi atau penyumbatan di saluran pencernaan.

Pada beberapa kasus, peradangan ini dapat terjadi sebab kebiasaan yang sepele. Apabila tidak segera diobati, usus buntu yang terinfeksi dapat pecah. Kondisi ini disebut dengan ruptur apendiks.

Beberapa Hal Sepele Penyebab Radang Usus Buntu
Apendisitis dapat menyerang 1 dari 500 orang tiap tahun. Risiko penyakit ini pun dapat meningkat seiring bertambahnya usia. Biasanya akan memuncak pada usia 15 sampai 30 tahun.

Masalah kesehatan ini adalah alasan utama dilakukannya tindakan pembedahan perut pada anak-anak. 4 dari 1.000 anak harus menjalani operasi sebelum menginjak usia 14 tahun.

Oleh sebab itu, penting untuk lekas memeriksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami gejala tersebut. Masalah kesehatan ini pun kerap disebut sebagai akibat gaya hidup kurang sehat dalam mengkonsumsi makanan. Berikut ini kebiasaan sepele yang mampu memicu kondisi ini, di antaranya:

Sering Menahan Kentut
Kebiasaan sering menahan kentut yang sepele ini dapat memicu masalah kesehatan yang serius. Hal ini sebab gas yang berada dalam saluran pencernaan menjadi tertahan. Akibatnya dinding usus menjadi semakin tipis sehingga risiko peradangan usus buntu menjadi lebih tinggi. Oleh sebab itu, usahakan Anda segera mengeluarkan kentut ketika merasakannya.

Kerap Makam Hidangan yang Dibakar
Faktanya, hidangan yang diolah dengan arang serta membuat bagian makanan tampak hitam merupakan hal yang berbahaya. Makanan yang dibakar memiliki kandungan zat karsinogen yang dapat memicu kanker serta apendisitis. Beberapa jenis makanan tersebut misalnya sate, ayam bakar, maupun ikan bakar.

Sering Mengkonsumsi Gorengan
Tidak hanya hidangan yang diolah dengan cara dibakar, hidangan yang digoreng pun memiliki zat karsinogen yang cukup berbahaya. Oleh sebab itu, Anda wajib mengurangi gorengan bahkan menghentikannya. Alternatif yang jauh lebih sehat adalah mengonsumsi hidangan yang direbus maupun dikukus.

Mengonsumsi Daging Kalengan
Faktanya ada bermacam jenis daging instan yang dijual di supermarket. Produk tersebut juga merupakan makanan yang buruk untuk dimakan setiap hari. Daging instan diduga mengandung zat karsinogen yang dapay memicu apendisitis.

Jajan Sembarangan
Radang usus buntu dapat disebabkan adanya infeksi bakteri. Misalnya bakteri salmonella dan E. Coli. Biasanya banteri tersebut ada di makanan yang kurang higienis. Oleh sebab itu, jika Anda terbiasa jajan secara sembarangan, apendisitis akan jadi lebih gampang menyerang.  

Pencegahan dan Pengobatan Apendisitis
Para ahli masih berpendapat tak ada langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah apendisitis. Mungkin Anda bisa mencoba gaya hidup sehat. Misalnya, tidak jajan sembarangan, banyak mengkonsumsi makanan dan sayuran yang diolah dengan baik, dan tak lupa rajin olahraga. 

Sementara untuk mengobati apendisitis, dokter menyarankan prosedur operasi. Operasi dapat dilakukan sesegera mungkin. Tujuannya untuk mengurangi kemungkinan ruptur apendiks. Ada dua metode operasi yang dapat dijalankan, di antaranya: 

Operasi Laparoskopi
Selama prosedur ini, ahli bedah menggunakan sayatan yang berukuran lebih kecil serta alat bedah khusus untuk menghilangkan apendisitis. Operasi laparoskopi dapat menimbulkan risiko komplikasi yang lebih sedikit, serta waktu pemulihan yang cenderung lebih singkat. Pasca operasi, Anda diminta untuk istirahat 3-5 hari pertama.

Laparotomi
Laparotomi dilakukan untuk menghilangkan apendisitis dengan sayatan tunggal di bagian kanan bawah perut. Setelah operasi, ahli bedah akan merekomendasikan Anda membatasi kegiatan fisik selama 10-14 hari pertama pasca laparotomi.

Nah, itu tadi beberapa informasi terkait penyakit usus buntu. Anda bisa memanfaatkan Aplikasi Chat Dokter dari SehatQ.com. Download Aplikasi SehatQ di Play Store maupun App Store.